Bahaya Karbon Dioksida Bagi Kehidupan

August 20, 2017 by


BAHAYA KARBON DIOKSIDA (CO2) BAGI KEHIDUPAN


1. Apa Sih Itu Karbon Dioksida? 
      Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume  walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
     Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Sensasi ini juga dapat dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat (misalnya Coca Cola). Konsentrasi yang lebih besar dari 5.000 ppm tidak baik untuk kesehatan, sedangkan konsentrasi lebih dari 50.000 ppm dapat membahayakan kehidupan hewan. Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.  
     Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering. CO2 adalah oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda.
 

2. Dampak Karbon Dioksida
     Dampak karbon dioksida sangatlah berbahaya bagi kehidupan makluk hidup yang ada si bumi. Berikut dampak yang dapat ditimbulkan oleh Karbon Dioksida terhadap Kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi, yaitu:
a. Dampak Terhadap Hewan  
       Efek CO2 terhadap hewan cenderung mirip dengan efek terhadap manusia, yaitu tidak berakibat langsung pada tubuh hewan.
b. Dampak Terhadap Tumbuhan
     Efek langsung dari meningkatnya CO2, berdampak positif terhadap tumbuhan dan produksi tanaman. Dampak langsung yang dapat dijejaki dari peningkatan CO2 adalah peningkatan tingkat fotosintesis daun.
c. Dampak Terhadap Material
      Dalam produksi gas dan minyak, CO2 selain H2S merupakan salah satu faktor utama penyebab korosi. Gas ini tidak bersifat korosif jika berada dalam keadan kering dan tidak terlarut dalam air. Jika terlarut dalam air gas ini akan membentuk suatu asam lemah H2CO3 yang bersifat korosif. Laju korosi pada korosi CO2 ditentukan oleh sifat lapisan produksi korosi yang terbentuk pada permukaan logam. Jika lapisan terbentuk pada keadaan yang sesuai maka akan terbentuk lapisan protektif yang dapat menurunkan laju korosi.
d. Dampak Terhadap Ekosistem dan Lingkungan
     Adanya gas CO2 yang berlebihan di udara atau di atmosfer tidak berakibat langsung kepada manusia. Tetapi CO2 membentuk lapisan transparan (tembus pandang) di atmosfer yang mengisolasi di sekililing bumi. Hal itu yang mengakibatkan suhu udara di bawah lapisan gas CO2 dan dipermukaan bumi semakin tinggi, sehingga akan mempengaruhi makluk hidup. Sifat gas CO2 seperti diatas itu dikenal dengan istilah efek rumah kaca atau green house effect.
      Sebenarnya, Karbon dioksida tidak berbahaya bagi manusia. akan tetapi, karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar karbon ioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi. Peningkatan suhu karena meningkatnya kadar gas-gas rumah kaca di udara disebut pemanasan global. Pemanasan global dapat mempengaruhi iklim, mencairkan sungkup es di kutub dan berbagai rangkaian akibat lainnya yang mungkin belum sepenuhnya dimengerti.

3. Penyebab Karbon Dioksida 
     CO2 sendiri pada dasarnya adalah produk alami dari suatu reaksi pembakaran. Tidak dapat dipungkiri, pembakaran bahan bakar fosil menjadi sumber utama penghasil emisi CO2 di bumi. Saat ini, Pembangkit Listrik menjadi sumber utama penghasil CO2. Hal ini disebabkan ketergantungan yang berlebihan terhadap batubara. Industri pembangkitan listrik menyumbang 37 % emisi CO2 global. Angka ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun karena industri satu ini adalah industri yang sangat cepat berkembang. Dunia Industri manufaktur juga menyumbang emisi CO2 dalam jumlah besar.

Pembangkit listrik yang menggunakan batu bara menyebabkan peningkatan jumlah Karbon Dioksida di udara
      Dalam 100 tahun terakhir, emisi CO2 mengalami kenaikan sebesar 2,5 % setiap tahun dan diperkirakan akan meningkat 3 tiga kali lipat dari keadaan saat ini. Konsentrasi CO2 juga diperkirakan akan meningkat mencapai 500 sampai 600 ppmv (part per million volume) pada pertengahan abad 21. Peningkatan ini cenderung tidak berhenti karena didukung penyusutan hutan yang cukup besar. Para ahli meyakini bahwa penyusutan hutan menyumbang 23% kenaikan CO2 dari pembakaran kayu dan bahan bakar fosil, sebagai hasil permentasi gula dan proses peragian bir, dan minuman beralkhol lainnya.

Kegiatan industri menambah tingkat Karbon Dioksida di udara


4. Tindakan Pencegahan Mengurangi Jumlah Karbon Dioksida
     Dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa begitu besarnya dampak yang dapat ditimbulkan dari pencemaran udara akibat Karbon Dioksida. Semakin banyaknya jumlah Karbon Dioksida di udara, maka bumi kita akan semakin panas sehingga akan menimbulkan banyak masalah di kemudian hari. Untuk mengurangi dampak yang akan ditimbulkan oleh Karbon Dioksida, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan. Tindakan Pencegahan yang dapat kita lakukan yaitu:
1. Melakukan Efisiensi bahan bakar dalam mengurangi jumlah Karbon dioksida yang dihasilkan pada 
    industri/pabrik/Pembangkit listrik.
2. Mereduksi gas CO2 menjadi produk yang lebih bermanfaat, seperti menjadi metanol.
3. Menanam banyak pohon sebagai sumber yang memanfaatkan Karbon Dioksida. 
4. Mengurangi penggunaan alat yang menghasilkan Karbon Dioksida seperti kendaraan motor, mobil, 
   dll.
5. Membiasakan hidup sehat dengan menggunakan sepeda.


0 komentar:

Post a Comment